rumbengks-- Tidak ada persahabatan yang kekal kecuali karena ALLAH SWT. Hanya Allah SWT yang selalu ada buat mu.
Assalamualaikum...
Ini adalah cerita tentang persahabatan teman saya di Bandung. Sebelum nya sudah minta izin ke mba K untuk di share di blog saya, maklum saya ini masih dalam belajar menulis di blog, biar blog saya rame. Intinya ada yang bermanfaat, akan saya share di blog ini.
Menurut wikipedia, Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. ... Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, afeksi dan perasaan.
Kalau menurut saya, sahabat itu adalah seseorang yang selalu ada, yang sama frekuensinya, dan saling mendukung satu sama lain serta semua karena ALLAH SWT. Beda dengan teman, versi saya, ya teman adalah orang yang saya kenal dan hanya sekedar kenal saja.
Menurut kalian sahabat artinya apa ya? tulis di kolom komentar.
Mba K ini yang pertama kali ingetin saya untuk sholat tepat waktu 13 tahun yang lalu di kota kembang, dan orang yang rajin ingetin saya untuk datang di kelas tahsin DT. Karena kesibukan saya dengan almh mama, membuat sempat jarang membalas sms dan chat beliau di FB sampai putus kontak dengan beliau. Dua tahun yang lalu, sempat ketemu dan tukaran nomor WA.
Sebulan yang lalu, saya buat status tentang persahabatan, nah beliau baca dan entah kenapa mengalirlah cerita kisah mba K dengan sahabat-sahabatnya kepada saya. Ketika mba K cerita, saya tuh seperti diingatkan oleh Allah SWT, Jangan-jangan saya seperti sahabatnya Mba K, yang pas bahagia bersama, kalau lagi jatuh ya jatuh aja sendiri?.
Mba K termasuk sosialita di Bandung, waktu ketemu saya aja dia lagi jalan dengan sahabat-sahabatnya. dan kalau punya sahabat dekat, pasti samaan bajunya..namannya juga satu genk, harus seragam dong. Mba K dan para sahabatnya juga gitu, suka samaan baju. (Kadang saya mikir, kalau saman warna baju ok lah, tapi kalau seragam sama persis satu sama yang lain itu kayak org pestaan aja, hati-hati kawan, baju juga ada hisabnya). Pokoknya waktu itu kompaklah mba K dan sahabat-sahabatnya, mereka juga welcome menerima saya saat itu, wong kita ketemunya tampa sengaja. Bahagia melihat persahabat yang kompak, walaupun waktu itu saya hanya senyum-senyum manis saja mendengar mereka bicara tentang dari suami sampai mau liburan ke mana lagi. teman-teman tahulah ya bagaimana sosialita hijaber...ya gitu deh ..saya susah menjelaskannya.
Sebulan yang lalu, Mba K cerita kalau dia mengerti ternyata tak ada persahabatan yang kekal kecuali dengan ALLAH SWT. Ketika kamu berada, punya harta, maka sahabat mu akan tetap bersama mu, namun ketika kamu jatuh miskin, untuk makan saja susah, satu-persatu sahabat mu mulai menjauh dan meninggalkan mu. Mereka punya group lagi yang kamu ga ada di dalamnya, mereka beli baju seragam yang kamu ga dapat...loh mau beli pakai apa, untuk makan saja susah dan amanah sahabat mu aja belum terbayarkan. Ketika satu persatu sahabt mu memalingkan muka, biasanya diingat, sekarang di lupakan, biasanya nyambung, sekarang itu seperti beda alam aja, dan sedih rasanya. ( Tapi benar juga, sedih rasanya ketika kamu mulai dilupakan sahabat mu, dan mulai bingung kalau sudah tak satu frekuensi )
Saya bilang, Mba K mungkinkah waktu itu hanya sekedar perasaan mba K saja ke mereka? padahal sebenarnya mereka masih sayang ke mba K, maklum kadang kita manusia ini, kalau lagi jatuh bawaannya baperrr tingkat tinggi, trus bawaanya sedih aja ngerasa orang ga mau bantu kita...mungkin namanya juga lagi diuji..ya perbanyak sabar, sikap orang jangan dimasukkan ke hati. Yang penting kita masih punya ALLAH SWT, dan DIA selalu ada buat kita, masa bodoh ma orang yang tidak ingat kita. Doakan saja mereka selalu diberi kebahagiaan dan kesehatan yang prima. Urusan mereka mau berteman dengan kita, atau ingat kita ya itu urusan mereka, ngapain juga dipikirkan. Yang penting adalah kitanya. ---- itu menurut saya.
Mba K cerita lagi, dan benar kata suaminya, jangan terlalu dimasukkan di hati, mereka juga sudah baik, sudah bantu kita dan mungkin hanya batas itu yang bisa mereka bantu, jangan membebani mereka.(ketika mba K cerita, Jangan membebani sahabat mu, astaghfirullah, saya bagaikan di sentil ma ALLAH swt, selama ini, jangan-jangan saya juga membebani sahabat-sahabat saya sehingga Allah SWT mengingatkan saya dengan kejadian-kejadian belakangan ini? Sampai dalam hati bilang, Ya allah, saya salah, dan ampuni saya yang sudah membebankan sahabat saya )
Lalu saya tanya, terus sekarang Mba K sudah mapan lagi, apakah sudah balik lagi ke dalam genk?, mba K bilang, ternyata selama ini suaminya kurang sreg dengan sikap dia yang boros beli baju, ke sana ke mari, terutama upload photo di media sosial seperti photo model aja. Walaupun dia diam, tapi dalam hatinya dia kurang ridho dengan sikap mba K, tapi karena lihat mba Kbahagia ya suaminya memaksakan diri untuk ridho. (oh my god). Trus mba K, saya tanya " baju-baju yang seabrek itu bagaimana? khan setiap harta yang kita beli selalu ada hisabnya, nah kalau jarang di pakai ntar katanya teman syeitan". ( khan jadi ingat baju saya yang mana yang saya jarang pakai ya, harus sedekah baju nih)
"hampir separoh baju saya, saya sedekahkan termasuk baju yang sama, karena saya tidak mau lagi membuat hati suami saya sedih, sana benar-benar hijrah dew, saya takut suami saya marah, ALLAH SWT juga marah. Kamu enak, belum nikah, jadi masih tanggungan ayah dan ibu, lah kalau istri, ya harus ridho suami. dah kita ga tahu apa hati seseorang, saya pikir suami saya suka lihat photo istrinya bersliweran di media ternyata..suami mana yang suka kecantikan istrinya dilihat oleh orang lain, dikagumi orang lain...suami mana yang rela, dan saya baru tahu ketika ayah saya mengingatkan saya dengan hal itu. Ketika saya tanya suami saya, ya dia kurang suka, dan pantas Allah SWT marah sama saya" itu jawab Mba K.
pelajaran :
(teman-teman, yang sudah punya pasangan, lebih baik tidak upload photo kita terlalu banyak di media sosial, kurangi eksis diri walaupun itu ada manfaatnya buat orang lain, karena siapa tahu, suami teman-teman tidak terlalu suka, dan ALLAH SWT juga tidak suka. bukan kah ridho ALLAH SWT itu ada di ridho suami?. Persahabatan itu tidak ada yang kekal, Hanya ALLAH SWT yang kekal dan abadi, bersahabatlah karena ALLAH, bersahabatlah untuk saling meningatkan kepada ALLAH SWT. Doakan yang terbaik untuk sahabat mu.
Alhamdullillah saya orang yang tak hobi beli baju, apalagi yang berseragam-seragam gitu, kayak mau pentas aja, saya mah hobi beli buku dan ehhhh...bukankah buku bakal kena hisab juga kalau di anggurin? harus bongkar buku nih ngecek buku mana yang belum di baca...udah segitu aja dulu sharing nya...saya mau bongkar box buku dulu yaa, siapa tahu ada buku yang belum terbuka sampulnya...gawat hisab nya ALLAH SWT itu....)