Kamar saya banjir! Dapur tergenang air. Pulang dari Palembang kemarin, saya sempat shock saat masuk rumahg, banjir....kamar saya dan dapur tergenang air. Astaghfirullah....ternyata air meluap gara-gara saluran air di luar tertutup daun dari pohon series yang rontok.
Saat itu memang hujan sangat lebat di sertai angin, jd banyak daun pohon series yang berjatuhan dan terkumpul di ujung saluran air sehingga air pun jadi tersumbat, trus masuk ke dapur dan kamar saya. Alhamdulillah yang terendam hanya karpet saja, laptop aman di atas meja.
Membersihkan dapur dan kamar tidur saya yang tergenang sedikit saja sudah melelahkan, dan menghancurkan beberapa perabotan dan buku saya yang dikamar, tak terbayangkan seperti apa kerugian yang di derita bagi rumahnya yang kena banjir bulan April 2019 kemarin di Bengkulu.
Bulan April 2019, Bengkulu dilanda banjir terbesar dan terparah sepanjang saya tahu. Sempat tak percaya, namun itu nyata kejadiannya. Hampir semua jalur darat menuju kota Bengkulu putus, tidak bisa dilalui karena banjir. Ada beberapa desa yang terkena banjir bandang. Memang, belakangan ini Bengkulu kalau di guyur hujan deras, daerah Pinggiran sungai Bengkulu suka kebanjiran, namun kali ini hampir semua titik yang berdekatan dengan sungai Bengkulu banjir. Air danau Dendam Tak Sudah yang tak pernah sampai ke jalan, kali itu sampai meluap ke jalan.
Banyak teman-teman saya yang di luar provinsi Bengkulu heran, kenapa Bengkulu bisa kena banjir? Bengkulu punya lautan lepas tempat air mengalir, penduduk Bengkulu tidaklah padat seperti kota besar lainnya, pohon-pohon di Bengkulu masih banyak berdiri, trus kenapa bisa banjir? Kalau begini saja sudah banjir, apalagi nanti saat penduduk sudah mulai padat, hutan banyak berganti menjadi perumahan atau gedung, mungkin akan lebih hebat lagi banjir nya. Harus di atasi secepat mungkin, harus ada solusinya.
Pak Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengungkapkan 4 hal yang menyebabkan banjir di bulan April 2019 kemarin adalah persoalan di daerah hilir sungai, daerah aliran sungai, hulu sungai dan daerah resepan air. Komplek sudah persoalan banjir Bengkulu, dari hulu ke hilir sungai semua nya bermasalah termasuk daerah aliran sungai dan resepan air pun bermasalah. Sungai di Bengkulu tidaklah banyak, dan bermuara di laut, namun tidak terjaga oleh kita sebagai penduduk di bumi raflessia ini. Baca berita tentang banjir Bengkulu, semua saling menyalahkan, melihatnya seperti benang kusut. Benang kalau sudah kusut harus di uraikan satu persatu, begitu juga dengan permasalahan tentang sungai dan banjir. Kita tidak bisa hanya menyalahkan yang lain, sebelum kesadaran dari diri sendiri tentang pentingnya menjaga kelestarian alam belum tertanam di diri kita.
Semenjak, kamar terendam air, setiap hari saya menyapu halaman belakang. Sadar Diri saja. Kalau dulu, menyapunya saat daun sudah penuh. Sekarang ada daun yang rontok saja sudah saya sapu. Lebih baik mencegah daripada mengatasinya. Ajarkan juga kepada anak-anak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Semua itu harus bermula dari diri sendiri. Kesadaran diri yang harus di tingkatkan, toh yang merasakan nantinya juga kita dan anak cucu kita juga.
Semua itu harus bermula dari diri sendiri. Kesadaran diri yang harus di tingkatkan, toh yang merasakan nantinya juga kita dan anak cucu kita juga.
Aliran sungai Bengkulu saat banjir hari ke 4 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar